MANAJEMEN KARIR
Manajemen karir adalah suatu proses dimana organisasi mencoba menyesuaikan minat karir individu dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976). Sedangkan menurut Greenhaus (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan keterampilan, mengidentifikasi tujuan karir, mengimplementasi strategi karir yang meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan karir yang akan dicapai.
Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian antara individu dengan peranannya, menggembangkan kompetensi, dan menumbuhkan tersedianya individu yang akan menciptakan kombinasi bakat yang harmonis bagi team work yang optimal, pengembangan bakat yang fleksibel dan pembelajaran yang dinamis (Eko, Giyartiningrum, 2000).
Hal yang penting dalam interpersonal career strategy adalah pengembangan skill dan kompetensi kritis untuk kesuksesan unit kerja (pengembangan keahlian) (Noe, 1996).
1. Manajemen karir Individual (Individual Career Management)
Kesuksesan psikologis merupakan tujuan tertinggi dari karir seseorang, yaitu perasaan bangga atas prestasi seseorang yang didapatkan ketika tujuan terpenting dalam kehidupannya tercapai. Hal ini bertolak belakang dengan keberhasilan vertikal yaitu meniti piramida korporat sebagaimana dalam kontrak karir yang lama.
Menurut Daniel B. Turbon, suksesnya karir diukur dengan salary dan promosi. Para peneliti beranggapan bahwa definisi dari kesuksesan karir juga meliputi persepsi orang tersebut tentang kesuksesan karir (karir yang sukses).
Promosi dan perubahan jabatan (employment change) dapat menentukan siapa yang akan maju dan siapa yang tetap. Perubahan jabatan tidak hanya menyebabkan perbedaan pekerjaan dan reward,tetapi juga perbedaan lingkungan dan dengan siapa orang tersebut berinteraksi. Dengan demikian perubahan jabatan dapat menyebabkan perubahan kehidupan seseorang. Promosi awal adalah penting dalam membentuk karir organisasi. Berdasarkan survey pada beberapa CEO, promosi dalam perusahaan didasarkan pada social presentability, visibility, organizational domean atau political skill. Bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen dapat meningkatkan kesuksesan karir individu. (Kilduff dan Day, 1994).
2. Manajemen Karir Organisasional (Organizational Career Management)
Manajemen karir organisasional mencakup berbagai kebijakan dan tindakan organisasi untuk meningkatkan efektivitas karir dari pekerjaannya (Orpen, 1994). Definisi karir organisasi mengacu pada struktur karyawan dan praktek-praktek yang memberi panduan bagaimana merekrut, mengembangkan dan memberi tugas kepada karyawan (Gaetner, 1988). Karir organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sejauh mana perekrutan dibatasi hanya pada pekerjaan-pekerjaan tingkat bawah.
2. Sejauh mana promosi ke jabatan yang lebih tinggi berasal dari dalam.
3. Sejauh mana penyelenggaraan training dan pengembangan karyawan di semua level.
4. Sejauh mana komitmen perusahaan terhadap keselamatan karyawan.
Perusahaan yang berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai sumberdaya yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan. Kunci penerapan karir adalah mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku dan menghambat strukturnya sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, disain karir haruslah logis, linear, rasional dan terencana serta opurtunistik danincremental. Selain harus logis, teratur dan bisa diprediksi, karir juga harus adaptif dan memberikan kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Jumat, 24 Oktober 2014
DESAIN PEKERJAAN
DESAIN PEKERJAAN
Pekerjaan
yang baik lebih dari sekedar sekumpulan adalah tugas yang harus dilakukan.Pekerjaan harus
dapat menigkatkan produktifitas,kepuasan dan mengurangi ketidakhadiran.Oleh
karena itu pekerjaan itu harus dirancang
dan didesain dengan baik.
Perancangan pekerjaan adalah proses dimana manager memutuskan
tugas pekerjaan individu dan otoritas atau suatu proses penentuan tugas-tugas
yang harus dilaksankan pemegang jabatan,hak-hak untuk mengatur pekerjaan
tersebut dan tanggung jawab dari satu paket pekerjaan.
Pengertian lainnya adalah suatu pendekatan didalam
pekerjaan yang dilakukan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan
mengadakan job enlargement dan job enrichment,
job enlargement yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang meliputi
jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan job
enrichment yaitu praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang
lebih tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi
kerja dan evaluasi hasil.
Banyak
penelitian yang menghasilkan konsep dan teori baku tentang job design dengan
pendekatan motivasi. Konsep dan teori tersebut telah banyak diadopsi oleh
banyak organisasi di dunia dan terus mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan zaman. Salah satunya adalah konsep tentang job design dengan
pendekatan motivasi adalah model survei Diagnostik Pekerjaan Hackman-oldman
yang mengkombinasikan lima variabel karakteristik pekerjaan. Dengan menggunakan
pendekatan ini organisaai dapat mendesign pekerjaan dengan menggunakan karakteristik
pekerjaan sebagai dasar kategori.
Komponen-komponen
yang ada dalam Desain Kerja
Sebuah
pendekatan yang menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan
bagi seseorang.terdapat beberapa komponen desain kerja yaitu :
1.
Spesialis pekerjaan
Merupakan pembagian
kerja menjadi tugas-tugas unik,pentingnya sebuah desain kerja seperti dikaitkan
pada ekonomi abad-18,Adam Smith,yang menyarankan bahwa sebuah bagian tenaga
kerja,yang juga dikenal sebagai spesialis tenaga kerja atau spesialis pekerjaanakan
membantu mengurangi biaya tenaga kerja montir yang memiliki banyak
keahlian,semua ini dapat dicapai dengan cara,
a.
Pengembangan
keterampilan dan pembelajran yang lebih cepat karena adanya pengulangan.
b.
Lebih sedikit waktu
yang terbuang karena karyawan tidak perlu mengubah pekerjaannya.
c.
Pengembangan perkakas
yang khusus dan penggunaan investasi.
2.
Tim-Tim yang Mandiri
Banyak
organisasi yang mengadopsi tim-tim untuk membantu perkembangan kepercayaan dan
komitmen timbal balik,dan menyediakan karakteristik-karakteristik pekrjaan
inti.yang perlu diperhatikan adalah tim yang mandiri yaitu sekelompok individu
yang diperdayakan dan bekerja sama untuk meraih sebuah tujuan yang sama.tim ini
efektif karena pada dasarnya mereka meraih sebuah tujuan dapat menyediakan
pemberdayaan karyawan,memastikan adanya karakteristik pekerjaan inti.
3.
Ergonomi dan Metode
Kerja
Ergonomi
menejer operasi tertarik membangun satu alat penghubung antara manusia dengan
mesin.penelitian akan alat penghubung ini dikenal sebagai ergonomi yang berarti
“penelitian akan kerja”.Desain tempat kerja akan membuat pekerjaan lebih mudah
atau tidak mungkin,sekarang manusia memiliki kemampuan melalui penggunaan
metode komputer untuk menganalisis gerakan dan usaha manusia.
Analisis Metode adalah
memusatkan perhatian bagaimana sebuah tugas dikerjakan,apakah pekerjaan itu
mengendalikan sebuah mesin,membuat atau merakit komponen,bagaimana sebuah
pekerjaan dikerjakan adanya perbedaan pada kinerja,keamanan,dan kualitas.dengan
menggunakan pengetahuan ergonomi dan analisis moetode diberin tanggung jawab
untuk memastikan standar kualitas dan jumlah yang sesuai telah dicapai secara
efisien dan aman.
4.
Standar Tenaga Kerja
Sejauh
ini telah dibahas perencanaan tenaga kerja dan desain kerja.persyaratan ketiga
dan strategi tenaga kerja yang efektif adalah menetapkan standar tenaga kerja.Perencanaan
tenaga kerja yang efektif bergantung kepada pemberitahuan akan tenaga kerja
yang dibutuhkan.
Standar tenaga kerja merupakan
jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan atau sebaian
pekerjaan.Setiap perusahaan memiliki standar tenaga kerja,walaupun mungkin
standar yang ditetapkan secara profesional.Hanya dengan adanya standar kerja
yang akurat,manajemen dapat mengetahui apa kebutuhan tenaga kerja mereka,berapa
biaya yang harus dikeluarkan,dan apa saja yang terkandung dalam satu hari kerja
normal.
ANALISIS PEKERJAAN
Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
Analisis Pekerjaan
gunanya adalah untuk mengumpulkan,mengevaluasi dan mengorganinsasi informasi
pekerjaan secara menyeluruh.
Informasi Pekerjaan
yang diperolah dari analisis pekerjaan memainkan peran krusial dalam bagian sumber
daya manusia,karena mensuplai dan minimum untuk pelaksaan usmber daya manusia.
Faedah informasi
Analisis Pekerjaan:
1. Menetapkan dasar
pemberian koperasi
2. Mengevaluasi
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan.
3. Menghilangkan
persyaratan-persyaratan kerja yang menyebabkan deskriminasi pekrjaan-pekerjaan
individual.
4. Merencanakan kebutuhan
pengadaan sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang.
5. Memadukan
lamaran-lamaran dengan kualifikasi yang ada.
6. Menentukan kebutuhan
latihan bagi karyawan baru dan lama serta mengembangkan karyawan potensial.
7. Menetapkan standar
prestasi kerja yang realistik.
8. Menetapkan karyawan
sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya.
9. Membantu revisi untuk
organisasi dan memperbaiki aliran kerja serta orientasi karyawan
Jabatan atau pekerjaan merupakan hal yang penting dalam organisasi untuk
mencapai tujuannya. MSDM membutuhkan informasi tentang keseluruhan jabatan yang
ada di perusahaan dan jabatan perlu didesain agar dapat memotivasi kinerja para
anggotanya.
Jabatan sering disebut
juga sebagai pekerjaan disamping sebagai status dalam organisasi merupakan
sekumpulan tugas-tugas yang harus dilakukan. Jabatan menjadi hal yang penting
karena hal itu menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki, dan menjadi alat
untuk mencapai tujuan organisasi, dan menjadi obyek penting yang harus
diperhatikan.
Analisa jabatan atau job analysis merupakan pencarian
informasi tentang jabatan yang ada. Tujuan analisa jabatan adalah untuk
menentukan/memperbaharui informasi analisa jabatan (job description, job
specification, job performance standard), untuk tujuan-tujuan khusus
misalnya, untuk evaluasi kompensasi, perancangan ulang pekerjaan, dan
lain-lain. Informasi analisis jabatan diantaranya :
- Job
Description : pernyataan tertulis yang menjelaskan
tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan aspek yang lainnya.
- Job
Specification : persyaratan atau karakteristik orang yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan (pendidikan, pengalaman,
pelatihan, dan ciri fisik dan mental).
- Job Performance
Standard :
Bagaimana kinerja diukur (target yang harus dicapai, sikap, dan perilaku
kerja).
Ketiga dokumen ini menjadi elemen utama dari human resource
information system.
Aktivitas MSDM
berdasarkan aktivitasnya pada informasi analisa jabatan :
- Merekrut
pegawai yang potensial
- Mencocokka
pelamar dengan jabatan yang kosong
- Menentukan
kegiatan pelatihan
- Melakukan
penilaian kinerja
- Penentuan
kompensasi
- Perencanaan
kebutuhan SDM masa depan
- Menentukan
standar kerja yang realistik
- Penempatan
yang tepat
- Mengevaluasi
bagaimana tantangan lingkungan mempengaruhi pekerjaan seseorang
- Bimbingan
dan pengawasan
- Menghindari
persyaratan yang tidak dibutuhkan yang dapat menyebabkan diskriminasi
- Mengungkapkan
elemen-elemen yang dapat membantu atau mengabaikan kualitas kehidupan
kerja
- Perancangan
jabatan
Langkah-langkah
analisa jabatan :
- Mengidentifikasi
jabatan-jabatan yang akan dianalisa
- Jabatan
apa?
- Identifikasi
dapat melalui struktur organisasi, daftar gaji
- Berapa
orang pemegangnya?
- Dalam
perusahaan jumlah jabatan mungkin sangat banyak
- Menentukan
jenis informasi yang akan dianalisa
- Identiatas
jabatan; Identitas
jabatan/pekerjaan dalam struktur organisasi yang berlaku sekarang.
Jabatan dibawah jabatan apa dan membawahi jabatan apa.
- Tujuan
utama dari pekerjaan; Apa tujuan utama atau hasil yang ingin dicapai
atau tanggung jawab utama dari pekerjaan.
- Rincian
tugas (apa, bagaimana, dan hasilnya apa); Tugas-tugas penting atau
tugas-tugas yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dan apa hasil
kerjanya.
- Sumber
daya yang dibutuhkan; Sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat
melakukan pekerjaan dengan baik misalnya komputer, atau peralatan
tertentu.
- Alur
input output
- Lingkup
keputusan; Pada
aspek apa pemegang jabatan diberi wewenang untuk mengambil keputusan.
- Kompeleksitas
pekerjaan
- Hubungan-hubungan
dalam pekerjaan
- Persyaratan
pekerjaan;
Persyaratan seperti pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sifat
kepribadian, dan fisik yang harus dimiliki pemegang jabatan agar
tugas-tugas dalam jabatan itu dapat dilakukan dengan baik.
- Lingkungan
dimana pekerjaan dilakukan; Didalam ruangan atau diluar ruangan, melakukan
perjalanan keluar kota atau tidak, serta apakah berisiko atau tidak.
- Menentukan
teknik pengumpulan informasi
- Kuessioner
- Observasi
- Interview
- Panel
of expert
- Employee
logs
- Mengumpulkan
dan menganalisa informasi; Sumber informasi analisis jabatan :
- Pemegang
jabatan
- Mantan
pemegang jabatan
- Ahli/Expert
Analisa jabatan
dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu, misalnya 5 tahun sekali
atau pada waktu pendirian perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)